Menenangkan Jiwa & Pikiran (Life in Story)

Melihat perkembangan cara berpikir manusia di sertai apa yang mereka lihat, dan apa yang mereka rasa sehari-hari membuat Saya tertarik untuk memhaminya. Akhir-akhir ini Saya selalu mencoba memperhatikan pola pikir manusia di sekitar.baik dari Teman, Keluarga, bahkan orang lain yang baru/belum kenal sama sekali. Lalu apa benefitnya bagi diri sendiri?. tentu saja banyak sekali manfaatnya. selain menambah wawasan, tentu saja kita bisa memila-milah sifat positif seperti apa yang hendaknya di tiru.

Well, sebagai pembahasan Saya mencoba mengulas tentang diri Saya sendiri tentang apa yang Saya alami pada saat itu. Berbagai masalah hampir tak terselesaikan dg baik. justru semakin rumit. bukan masalah apa dan seperti apa.ini hanya menyangkut bagaimana cara hidup tenang,serba kecukupan & bahagia?, Saya rasa tidak cuma Saya mempunyai angan seperti itu. Ini sudah menjadi kebutuhan manusia untuk menjadikan hidupnya jauh lebih baik.

# Slow Down & Keep UnderControl

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah Menenangkan Jiwa & Pikiran.selama ini Saya mencoba mempraktikkan cara menenangkan Jiwa & Pikiran.
Sedikit flashback tentang masa lalu Saya (2 Tahun yg lalu), dimana Saya pada waktu itu mengalami masa kehidupan benar-benar sulit. hampir semua jalan keluar tertutup, pikiran menjadi kacau balau, dan tak ada sedikitpun solusi. Mungkin ini adalah cara Allah S.W.T menguji kesabaran Saya dan agar Saya tetap ingat Kepada Nya.

Untuk mengatasi problem sedemikian rupa yang membelenggu Pikiran & Jiwa, hal pertama yang Saya lakukan adalah menenangkan diri sambil memejamkan mata, selang beberapa menit ambil air wudhu untuk mendirikan Sholat. setelah Sholat, berdo'a, kemudian membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an (karena saya seorang muslim).

Dan ini pun membutuhkan waktu lumayan lama. Kurang lebih 35 Hari. Ya... selama 35 hari Saya tidak ada kegiatan sama sekali (kecuali Sholat & Ngaji). Padahal Saya sangat membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidup.

# Life Story in MySelf

Well, lanjut tentang perjalanan hidup pada masa-masa sulit. Saya sempat mengalami kehidupan benar-benar membuat Saya kesulitan.baik secara lahir maupun secara batin.Masalahnya sederhana,dimana Saya di sini sebagai pemuda 22th saat itu bertransmigrasi dari Surabaya ke Jakarta dengan tujuan untuk membuat hidup jauh lebih baik.di sini status Saya pada saat itu sebagai staf perusahaan. Kerja di suatu perusahaan dengan Gaji yang menurut Saya kurang cukup. karena merasa tidak cukup, dan benar-benar bosan menjadi karyawan akhirnya Saya putuskan untuk berhenti bekerja.pada saat itu keadaan benar-benar dalam tekanan,berbagai cara sudah Saya lakukan agar tetap bertahan di perusahaan, tapi apa daya Emosi & Ego begitu kuat membelenggu pikiran untuk tetap memutuskan keluar dari perusahaan.

# Awal yang Buruk