Hidup itu Beban atau Pilihan?

Banyak yang bilang kalo hidup itu pilihan,namun tak jarang pula seiring dengan perjalanan kehidupan mereka terbebani karena harus di tuntut sempurna dalam segala hal.ini biasanya bagi mereka yang berprofesi sebagai artis ataupun model.artikel ini berkat inspirasi dari seorang temen update status di Facebook,dimana do'i sekarang lagi menghadapi masa-masa jenuh.mungkin ini karena profesinya sebagai model,atau alasan lainya.entahlah,tapi yang jelas sementara ini menurut gue karena profesi & kesibukannya sebagai mahasiswi.

Beberapa hari yang lalu gue sempet posting tentang Rentan Galau dimana kiasah klasik tersebut berdasarkan analisis gue,dan mengambil dari sebagian perjalanan kisah hidup gue sendiri.

Kehidupan seroang artis maupun seorang model,identik dengan gaya kehidupan yang glamour/foya-foya.tapi menurut gue ngga semuanya seperti itu.bagi gue sih maklum saja,karena apa yang menjadi profesi mereka itu sudah seharusnya menjadi tanggung jawabnya.contoh kecil : penampilan harus terlihat cantik/modis,postur tubuh tetap seksi,dll.Nah seiring dengan demikian,muncullah statusnya yang mengandung kejenuhan :

 

Di samping kehidupannya sebagai model,do'i juga masih berstatus mahasiswa dan sedang menghadapi masa-masa skripsi.kalo menurut gue nih,puyengnya bukan maen.karena bagi gue skripsi itu membuat segala macam kegiatan sedikit tersendat.mau main,inget skripsi,mau nongkrong inget skripsi,mau ngapa-ngapain inget skripsi sambil membatin " Skripsi gue belum kelar-kelar,Moga aja lulus ya Allah... " itulah yang selalu menghantui disaat gue masih menghadapi masa-masa skripsi.setelah skripsi,belom juga bisa leha-leha.karena harus menghadapi sidang --> penilaian.& pada akhirnya,Alhamdulillah gue lulus meskipun dapet IPK lumayan.dan yg terakhir wisuda.legaaa banget rasanya.... :)

Well,back to topic.menurut gue,semua pekerjaan atau profesi seseorang mempunyai resiko.tak terkecuali tukang sapu sekalipun.yang perlu kita lakukan,sederhananya " Ikhlas & Bersyukur ".slogan ini terdengar simple,dan sengaja sering gue singgung dari beberapa deretan artikel.simpel,sederhana,mempunyai makna yang luas,namun masih jarang orang bisa melakukannya,tak terkecuali diri gue sendiri.Yah inilah yang selalu ingin gue terapin,ngga mudah tapi perlu.demi kehidupan yang lebih baik.

Beban atau Pilihan?

Well,Sebenarnya hidup itu beban atau pilihan?.di sini gue pengen sharing tentang keduanya,kali aja ada yang sependapat atau mungkin punya pendapat lain dari pada pemikiran gue?.

Yang pertama,mari kita bahas Hidup adalah Pilihan.Pernahkah kita menghadapi sebuah pilihan sulit?.dimana kita di hadapkan berbagai pilihan hidup yg mungkin diantaranya enggan untuk di tinggalkan.lebih gampangnya  kita umpamakan kita hobi bermusik & benar-benar ingin menjadi musisi terkenal.namun di sisi lain terbentur masalah pekerjaan utama.dimana pekerjaan ini cukup mengganggu aktivitas musik karena sering sibuk,lembur,tugas keluar kota,dll.Lalu apa yang kita lakukan diantara keduanya,di samping pekerjaan utama yg ga mungkin untuk di tinggalkan?.

Memilih pilihan hidup tak semudah memilih baju baru.karena menuai bermacam-macam pertimbangan.mari kita berpikir yang lebih dalam tentang diri kita sendiri.sudah pantaskah kita mengambil langkah ini?,sudah siap 100% kah batin ini?,sudah siap kah menanggung segala resiko yg terjadi di kemudian hari?,jika itu saja belum yakin,rasanya kita perlu mempertimbangkan hal lain dan atau mungkin mencari solusi terbaik atas semua hal itu.

Hidup adalah Beban?

Rasanya kalimat ini terdengar sangat hambar di telinga gue.apapun yang kita jalani sekarang,seberat apapun masalah yang kita hadapi sekarang,jangan anggap itu sebagai beban.anggaplah sebagai tantangan yang harus kita lewati.Justru dari sinilah Tuhan benar-benar mendidik umatnya dari berbagai macam persoalan duniawi untuk menjadikan umatnya jauh lebih baik.Hanya saja banyak yang tak menyadarinya,& bahkan ada yang selalu menyalahkan Tuhan " Kenapa semua ini tak Adil? ". Dan gue juga ngga menampik hal serupa,bila gue juga pernah mengatakan demikian.tapi seiring berjalannya waktu,gue mulai sadar akan perjalanan hidup ini.semua itu kembali pada diri sendiri.Seberapa banyak kita melakukan dosa?,seberapa banyak kita melakukan kebaikan?,di sinilah Matematika Tuhan benar-benar di gunakan.

Pada Intinya,tetap Ikhlas & Bersyukur tentang semua apa yang terjadi pada diri kita masing-masing.Jangan berfokus pada kesalahan,Fokuslah pada kebaikan.pertama,buatlah diri kita benar-benar nyaman dan selalu berbuat maupun berpikir positif.Insya Allah menanam Hal yang positif akan memetik hasil yang positif juga.

Artikel ini saya muat berdasarkan pengalaman,memuat dari berbagai sumber yang tak mungkin saya ingat.bila agan punya pendapat yang berbeda,mari kita berdiskusi bersama :D Salam Hangat