Dotycat.come Catatan Untuk Ayah dan Ibu
Catatan Untuk Ayah dan Ibu
Catatan Untuk Ayah dan Ibu

Catatan Untuk Ayah dan Ibu

- +
Halo selamat sore Guys.. apa kabar nih semuanya?, lama ya ngga nulis di blog ini. maklumlah banyak project plus emang lagi mempersiapkan nikah kalau ngga tahun ini ya tahun depan lah hehehe. ngga berasa ya sekarang udah memasuki akhir september 2016 itu artinya akhir tahun tinggal 3 bulan lagi. btw gimana nih target tahun ini?, udah tercapai belom?, hehehe sabar ya buat yang belom.. dan selamat buat yang sudah tercapai.

Kemarin Gue pulang kampung luamayan lama kira-kira hampir 1,5 bulan lah. di kampung Gue merasa adem-ayem, semua keluarga pada disana. tapi yang jadi masalah buat Gue adalah semangat hidup, hasrat menggapai harapan, menurun. soalnya kebutuhan apa saja di kampung sudah terpenuhi tanpa susah payah meraihnya. dan kebanyakan temen-temen Gue juga lebih banyak di Jakarta dari pada di tanah kelahiran. kalau di hitung-hitung nih Gue hidup di kampung selama 17 tahun, sedangkan di Jakarta udah 9 tahun, 8 tahun lagi seimbang deh hehehe.

Nah dengan lamanya Gue tinggal di kampung kemarin akhirnya muncul lah ide nulis di blog ini. ngga jauh-jauh sih.. cuma pengen bahas seputar keluarga sendiri khsususnya Ayah dan Ibu.


Sebagian besar dan mungkin seluruh manusia menginginkan kedua orang tuanya hidup bahagia dengan cara kita. apa yang kita punya, berapapun jumlahnya, mereka pasti akan senang. bahkan ketika kita pulang ngga bawa apa-apa pun mereka sangat senang. katanya, yang penting kita bisa pulang dan ketemu mereka.

Untuk Ayah

Ayah bagi Gue seorang pahlawan dalam keluarga. apapun dia lakukan agar kebutuhan keluarga terpenuhi. sebagain besar seorang Ayah memang begitu, tapi ada juga loh menyia-nyiakan keluarganya.

Meski hanya lulusan STM Bangunan, tapi Ayah pernah mengukir sejarah " menjadi pebisnis besar yang sukses di era 70-an " walaupun pada akhirnya bangkrut. Ayah ku sadar akan kesalahan-kesalahannya, malah dia sering berbagi cerita sama Gue masa-masa sulitnya, kelamnya, dan Gue juga ngerti banget sama keadannya. Gue seneng punya Ayah yang bisa di ajak berbagi cerita, itu artinya dia juga bisa jadi teman yang baik (nggak cuma sebagai Ayah saja).

Gue bangga punya Ayah seperti dia. Ayah ku itu cerdas, pemikirannya tajam, kebatinannya kuat, dan kalau di kehidupan sosial dia seorang yang humble, friendly, siapapun kalau sudah mengenalnya akan senang. Gue ngga peduli kekurangannya, sisi negatifnya, yang Gue tahu dia adalah seorang Ayah yang baik dan benar-benar bertanggung jawab di keluarganya. apapun dia lakukan demi Ibu dan anak-anaknya. Gue anak ketiga dan terakhir dari 2 bersaudara.

Kadang Gue merasa kedua kakak-ku itu beda banget sama Gue. mereka punya sifat yang benar-benar bisa jadi panutan : bertanggung jawab, disiplin, cerdas, pekerja keras, spiritualnya kuat, pokoknya mirip bangetlah sama Ayah. tapi yang namanya manusia sebaik apapun pasti ada sisi buruknya. dan yang terpenting lebih banyak mana antara kebaikannya dan keburukannya. karena kita tahu sebagian besar...
Manusia itu lebih melihat 1 kesalahan dari pada 1000 kebaikan

Jika kita sudah menyadari hal ini, cobalah ubah pandangan hidup kita. jangan hanya karena 1 kesalahan merusak 1000 kebaikannya. itu jelas sangat tidak adil. Dan yang paling utama saling bisa mengerti & menerima kekurangan satu sama lain. apalagi dalam keluarga!
Ayah maafin Aku, belum bisa membahagiakanmu lebih banyak. justru malah sering membuatmu repot, kecewa, sedih. bersabarlah.. Aku disini akan berjuang demi keluarga kita.

Untuk Ibu 

Ibu seorang wanita yang sangat Gue kagumi. pahlawan Gue sejak di rahim sampai saat ini. jasa-jasamu tak akan pernah tergantikan oleh apapun.

Karakter Ibu dan Ayah itu sangat berbanding terbalik. kalau Ayah keras, Ibu lembut. kalau Ayah kadang gegabah sedangkan Ibu sabarnya luar biasa (penuh pertimbangan dan hati-hati).
Secara pendidikan Ibuku hanya lulusan SD karena memang dari kalangan sederhana (kurang mampu). bahkan saat masa-masa sekolah dulu hampir tak pernah ganti buku. jadi isi tulisan buku dari kelas 1 di hapus semua untuk tulisan di kelas 2, begitu seterusnya sampai lulus kelas 6. Ibuku hidup bersama Ibu tiri, jadi memang pelit banget Ibu tirinya. sedangkan Ibu kandung merantau ke Palembang - Sumsel.

Kalau di ceritain masa-masa kecilnya Ibu, rasanya pengen nonjok Ibu tirinya. benar-benar hidup dalam kesederhanaan. mungkin saking sederhananya, beli pensil dan buku sekolah saja nggak mampu.

Ibuku bisa dibilang wonder woman. semua pekerjaan rumah bisa lakukan sendiri. semua pekerjaan rumah benar-benar bisa rapih. kalau bekerja dia sangat rajin, tekun, teliti, jadi hasil akhirnya pasti memuaskan. itulah Ibuku.. sayangnya sifat itu ngga menurun ke Gue. menurunnya ke kedua kakak Gue.

Yang membuat Gue kangen Ibu adalah masakannya enak. entahlah masak apa saja pasti terasa enak. bahkan Ibuku itu pinter membajak masakan orang lain wkwk. salah satunya :

dulu pas lagi dapet kiriman bandeng presto dari saudara Ibuku bertanya-tanya ini cara masaknya gimana ya. kok enak juga..

Dan kalian tau apa?, racikan bumbu bandeng presto di raba-raba olehnya. dan itu butuh percobaan cuma 2x langsung jadi. rasanya mirip banget (enaknya). nah di percobaan ke-3 dibikin lebih enak. wuihh edaaan men. Gue dan sekeluarga bisa terheran-heran. kok bisa gitu? ahahaha.. 

Pokoknya selama bahan rempah-rempahnya ngga asing di mata dia, udah pasti bisa di bajak sama Ibu. se'enak apapun masakan itu pasti bisa di tiru plek, bahkan bisa dibikin lebih enak. dan asal kalian tahu, salah satu masakan Ibuku sudah dikenal sebagian warga Bekasi barat. jadi ceritanya kakak ipar minta di ajarin bikin bakso khas buatan Ibu. dan apa hasilnya?, sebagian warga Bekasi barat ketagihan. sekali beli bisa balik 3x. serius ini Gue ngga bohong karena sempat membantu berjualan bakso di Bekasi.

Inilah yang bikin Gue benar-benar kangen Ibu. kalau dirumah benar-benar di manja. tapi kadang merasa kasihan kok semuanya dia yang bekerja. Ibuku sedikit sekali istirahatnya. tidur siang cuma 1 jam, kalau malem tidur jam 10 & bangun jam 01.30 WIB untuk sholat malam dan setelah itu lanjut sampai pagi karena musti siap-siap berdagang.

Ibuku saat ini berusia 62 tahun, badannya langsing. dan hebatnya rambutnya belum beruban. ada juga 1-2 biji doank. itu yang membuat tetangga-tetangganya, saudara-saudaranya pada iri. di umur segitu masih terlihat awet muda. Ibuku ngga pernah mengeluh kalau bekerja. semua dilakukannya dengan tekun, rajin, dan benar-benar ikhlas. Sedangkan Ayahku saat ini sudah berumur 65 tahun (ya cuma beda 3 tahun sama Ibu). tapi masih kelihatan segar bugar. masih sering keluyuran  ke Jakarta.

Kedua orang tuaku sangat berhati-hati soal makanan. mereka sadar diusianya yang saat ini memasuki usia lanjut harus benar-benar pintar mengkonsumsi makanan. dan yang paling penting minum air putih secukupnya. kebanyakan orang-orang di umur segitu banyak penyakit entah itu kencing manis/diabetes, jantung, ginjal, kompilkasi dsb. beruntungnya Ayah Ibu ku ngga punya penyakit seperti itu. ya kadang cuma adem-panas. 1-3 hari sembuh.

Ayah, Ibu, bersabarlah Aku disini menempuh pilihan hidupku untuk keluarga kita. Aku tahu, dan Aku sadar, selama ini sering banget membuatmu kecewa, repot, bahkan menangis. sampai saat ini Aku berusaha dan terus berusaha. 
Ya Allah.. Hamba sangat bahagia karena Engkau menciptakan ku ditengah-tengah keluarga yang baik. Engkau menempatkanku di rahim Ibu yang baik, yang tak kenal lelah menasehatiku, melakukan apapun demi Aku. Ya Allah ampunilah dosa kedua orang tuaku, Ibu Ayahku, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil. Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa kubur dan neraka. Sesungguhnya Engkau benar-benar Maha Kuasa atas segala sesuatu. dan Hanya kepada Engkaulah kami di kembalikan.
Tambahkan Komentar

Mohon tidak spam. komentar selalu saya moderasi.


Catatan Untuk Ayah dan Ibu

Catatan Untuk Ayah dan Ibu

Catatan untuk Ayah dan Ibu semoga selalu sehat bahagia dunia akhirat.
DotyCat - Teaching is Our Passion DotyCat - Teaching is Our Passion DotyCat - Teaching is Our Passion